Tenggelamnya kapal van der wicjk adalah sebuah film yg diangkat dari sebuah novel karangan Buya Hamka. Mengisahkan tentang seorang pemuda makasar bernama Zainuddin yang pergi ke kampung halaman ayahnya di padang panjang, batipuh sumatera barat.
Pemuda tersebut datang ke sumatera barat untuk menyambung tali silaturrahim dengan keluarga ayahnya. Disana juga dia bertemu dengan seoranh gadis bernama hayati. Lama kelamaan timbul rasa cinta antara keduanya namun lantaran ada hukum adat setempat membuat mereka tidak bisa bersatu.
Kemudiam Hayati dinikahkan oleh datuk/pemimpin adat dengan seorang pemuda yang kaya bernama aziz sehingga menghancurkan hati serta harapan Zainuddin. Sekitar dua bulan lamanya Zainuddin terkapar diatas tempat tidurnya karena belum mampu menerima kenyataan bahwa Hayati telah menjadi milik orang lain. Namun semangat dari abang Muluk menyadarkan Zainuddin bahwa tak ada gunanya meratapi yang telah berlalu, serta memberi motivasi kepadanya. Pada akhirnya keduanya pergi merantau ketanah jawa untuk mengadu nasib.
Karena Zainuddin memiliki bakat dibidang sastra dan puisi dan juga menjadi penulis novel mengantarkan mereka berdua menuju kesuksesan. Hayati yg ikut bersama suaminya kesurabaya ternyata bertemu kembali dengan Zainuddin.
Tanpa ada rasa malu suaminya Aziz yang hampir bangkrut meminjam uang bahkan setelah dipecat dan rumahnya disita dia menumpang dirumah Zainuddin. Saat tinggal disana suami Hayati jatuh sakit mungkin disebabkan karena sering mabuk mabukan. Kemudian Zainuddin pun menolongnya dan membiayai semua biaya pengobatannya.
Hal ini lah yang kemudiam membuat Aziz tersadar akan kesalahannya selama ini yg dulunya telah menghina serta merebut Hayati dari Zainuddin. Kemudian Aziz pun pamit kepada Zainuddin untul mencari kerja serta meminta Zanuddin untuk menjaga istrinya selama ia pergi, permintaan itu pun akhirnya disanggupi Zainuddin.
Singkat cerita, karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan akhirnya karena sudah tak tahan lagi Aziz melakukan bunuh diri dengan memakan obat sehingga over dosis. Sebelum mengakhiri hidupnya Aziz sempat mengirim surat kepada Hayati yg berisikan permohonam maafnya serta menceraikan hayati dengan menjatuhkan talak satu. Aziz berharap Hayati bisa kembali kepada Zainuddin
Setelah suaminya meninggal Hayati resmi menjadi janda dan ingin kembali kepada Zainuddin. Namun Zainuddin tidal mau menerimanya kembali. Maka keluarlah segala dendam dan amarahnya kepada Hayati. Zainuddin kembali mengungkit masa lalu nya disaat Hayati meninggalkannya serta memilih menikah dengan pria kaya.
Hayati pun disuruh pulang kembali ke Sumatera oleh Zainuddin. Karena penolakan itu akhirnya Hayati pun pulang kembali kesumatera menaiki kapal Van Der Wicjk. Namun paginya Zainuddin mendapat berita bahwa kapal Van Der Wicjk tenggelam sebagian awak dan penimpang tak terselamatkan termasuk Hayati.
Namun sebelum kematiannya Hayati masih sempat dibawa kerumah sakit serta bertemu dengan Zainuddin yang ingin kembali menerima Hayati. Namun semua sudah terlambat. Hayati tak tertolong dan kembali kehadirat Allah swt dengan bimbingan kalomat syahadat oleh Zainuddin sendiri.
Setelah meninggalnya Hayati, Zainuddin mendirikan panti untuk anak yatim dan kurang mampu. Panti itu diberi nama Rumah Panti Asuhan Hayati.
Demikanlah kisah dari tenggelamnya kapal van der wicjk karangan buya Hamka. Namun didalam film nya ada beberapa bagian yang tidak saya sukai. Sebagai orang minang saya tidak setuju dengan penggambaran adat minang dicerita itu. Adat minang dibuat seolah olah tanpa perasaan dan hanya mementingakan uang, padahal tidak benar seperti itu adanya. Adat minang justru sangat menghargai orang lain, bahkan aturan aturan didalam adat mengatur bagaimana hidup yang harmonis serta menjalin hubungan yang baik antar sesama. Niniak mamak yg digambarkan dalam film itu juga sangat bertolak belakang dengan niniak mamak yang dipahami oleh masyarakat minang, niniak mamak adalah tokoh panutan, menjadi petunjuk bagi karib kerabatnya, menjadi contoh bagi anak kemenakannya. bukan seperti yg digambarkan di film ini
Namun terlepas dari semua itu film ini setidaknya bisa memberi motivasi kepada generasi muda untuk tidak mudah menyerah dalam hidup ini.