Humor ini diceritakan Gus Dur dalam suatu kesempatan acara di sebuah pesantren di Jawa Timur. Dia Gus bercerita tentang gaya hidup dan perilaku kiai zaman dulu dan zaman sekarang. Di sela-sela penjelasannya yang fasih dan mendalam tentang budaya pesantren, kiai dan berbagai kekhasan perjuangan dan model dakwahnya, Gus Dur bercerita seputar kiai yang memiliki hobby main golf.
Gus Dur pun bercerita, suatu hari ada dua orang kiai yang sedang bermain golf, sebut saja kiai X dan kiai Z, katanya. Kiai X termasuk yang sudah lancar dalam bermain golf, sementara teman bermain golfnya hari itu Kiai Z tidak terbiasa. Sehingga Kiai Z selalu mengalami kesulitan dalam mengayunkan stik dan memukul bola. Setiap pukulannya meleset, kiai Z selalu mengumpat : "Sialan, tidak kena!"
Kiai X merasa tidak nyaman juga terus menerus mendengar umpatan kiai Z tersebut, lalu dia pun mengingatkan temannya itu :
"Kiai, kita ini kan kiai yang harus menjadi contoh baik bagi masyarakat. Tidak baik kedengarannya deh kalau sampai mereka mendengarmu mengumpat keras seperti itu !
"Maaf kiai, saya janji akan berhenti mengumpat, dan kalau sekali lagi saya mengumpat, lebih baik saya disambar petir saja."
Beberapa jam berlalu tanpa terjadi apa-apa. Tapi kemudian kiai Z lupa janjinya. Saat dia memukul bola dan kembali meleset, dia pun mengumpat lagi :
"Sialan, tidak kena!"
Tepat pada saat kiai itu mengucapkan umpatan tersebut, terdengarlah petir menyambar sebatang pohon yang berdiri tepat di belakang mereka.
Kedua kiai itu mematung saking terkejutnya, dan sebelum mereka tersadar kembali, mereka mendengar suara dari langit: "Sialan, tidak kena!"
Grrrrrrr Jamaah yang lagi asyik mendengarkan Gus Dur bercerita pun tertawa dengan kerasnya.