Mata sayu tersemat didepan alun alun gubuk usang
Mata terlingkar hitam disekeliling
Bingung kemana akan mencari
Seteguk air pelepas dahaga
Tulang ringkih terdiam kaku
Turut duka tergambar dikening
Kulit hitam mengkilat telah rebah
Dulunya berbidang kekar tiada tanding
Kenapa di penghujung senja terdampar sendiri
Lelah telah pergi semua belahan hati
Terbuang roda zaman karena tak elok lagi
Berlutut meminta biar dikasihi
Belahan jiwa mainan mata
Dirangkul dibilik dulunya saat merengek
Disapih dibelai dulunya dimanja
Kini telah hilang jauh tak peduli, sayang!
Hanya tinggal si tua bersama gubuk usang
Tak ada yang peduli, sayang!
Belahan jiwa telah beranjak
Beranjak lewat kesombongan
Hanya tinggal si tua dengan air mata
Dengan wajah iba
Mengenang sulaman silam, sayang!
Mungkin, juga menyesal telah punya belahan jiwa
Belahan jiwa yang tak pandai menyapih
Akan si tua yang telah kaku dimakan usia
Puisi Oleh : Mr. H