Menekuk leher meneduhkan mata
Takut bersama, takut mendua
Sendiri, tetap sendiri...
Darah ini terlalu manis untuk ditumpahkan
Dicicipi oleh garangnya apatis
Darah ini terlalu segar...
Untuk dihibahkan kepada penyiksa
Haram menetes walau setitik samar.
Ideologi tak kan bungkam
Terlahir disini...
Tak menunduk disana...
Tanahku lebih harum walau tandus
Walau berpindah rata oleh gersang
Jendela disini sesepoi angin dingin.
Enak, tapi bukan ranah gejolakku
Janjinya benar menggiurkan
Tapi bukan janji perteduhan.
Mereka hanya menggiurkan malam lewat cahaya petromak
Tapi mereka bukan bulan yang bisa menerpakan bayang menjadi tentram
Mereka mengira bahwa mata menunduk adalah ketakutan.
Bukan..
itu serupa dengan sebuah kesetiaan
Puisi Oleh : Mr. H