Assalamu'alaikum pembaca semuanya, kali ini saya akan membagikan contoh sebuah rancangan thesis pendidikan fisika. thesis yang saya tampilkan hanya contoh dan BAB 1 saja. Untuk BAB 2 dan seterusnya tidak dapat saya tampilkan karena thesis ini adalah sebuah karya ilmiah dan harus memiliki izin untuk di sebarluaskan. Jika anda berminat mempunya full softcopynya Anda dapat menghubungi saya di menu KONTAK. terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional (pengendalian diri) kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 juga menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bemartabat, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha kuasa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang yang cukup, kreatif, mandiri, sehat jasmani dan rohani, dan menjadi manusia yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam rangka mewujudkan fungsi dari pendidikan nasional tersebut pemerintah merevisi aspek penting dalam pendidikan, salah satunya adalah kurikulum. Kurikulum yang berlaku awalnya adalah KTSP kemudian direvisi menjadi Kurikulum 2013 yang mana identik dengan proses ilmiah dalam pembelajarannya. Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum 2013 menjelaskan bahwa kurikulum dikembangkan sesuai dengan ciri khas, potensi, keunggulan, kearifal lokal, dan kebutuhan/tuntutan daerah. Setiap satuan pendidikan berdasarkan hal ini harus mampu mengembangkan sendiri elemen yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran salah satunya pada aspek materi. Materi pembelajaran seharusnya bersifat holistik atau terpadu untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik karena prinsip kurikulum 2013 harus relevan dengan kebutuhan hidup atau kontekstual.
Dalam rangka mewujudkan fungsi dari pendidikan nasional tersebut pemerintah merevisi aspek penting dalam pendidikan, salah satunya adalah kurikulum. Kurikulum yang berlaku awalnya adalah KTSP kemudian direvisi menjadi Kurikulum 2013 yang mana identik dengan proses ilmiah dalam pembelajarannya. Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum 2013 menjelaskan bahwa kurikulum dikembangkan sesuai dengan ciri khas, potensi, keunggulan, kearifal lokal, dan kebutuhan/tuntutan daerah. Setiap satuan pendidikan berdasarkan hal ini harus mampu mengembangkan sendiri elemen yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran salah satunya pada aspek materi. Materi pembelajaran seharusnya bersifat holistik atau terpadu untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik karena prinsip kurikulum 2013 harus relevan dengan kebutuhan hidup atau kontekstual.
Berdasarkan analisis ciri khas, keunggulan mapun kearifan lokal Sumatera Barat terkenal dengan adat istiadatnya yaitu adat minang, yang mana falsafah adat di Sumatera Barat adalah ABS SBK yaitu Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah. Segala aturan yang berlaku dilandaskan kepada Alquran. Oleh sebab itu perlu menanamkan nilai nilai alquran didalam proses pembelajaran kepada setiap generasi muda terutama peserta didik di sumatera barat agar memiliki akhlak serta sikap spiritual yang baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum yang dilaksanakan berdasarkan kearifan lokal yang sesuai dengan karakteristik daerah Sumatera Barat adalah dengan mengintegrasikan materi pembelajaran dengan alquran. Salah satu pendidikan yang dipandang cocok dengan karakterisitik tersebut adalah pendidikan fisika.
Pendidikan fisika merupakan bagian dari pendidikan sains dan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yang ada. Fisika merupakan wahana untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, serta membentuk karakter siswa yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt. Fisika berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam serta gejalanya secara sistematis sehingga pembelajaran fisika bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan fakta dan teori tetapi juga proses penemuan, selain itu fisika merupakan salah satu pendidikan dan langkah awal bagi seorang anak mengenal dan memahami konsep-konsep tentang alam untuk membangun keahlian dan kemampuan berpikirnya agar dapat berperan aktif menerapkan ilmunya dalam dunia teknologi. Pendidikan fisika juga diharapkan dapat menumbuhkan sikap spiritual keagamaan siswa seperti yang dijelaskan pada kompetensi inti didalam silabus mengenai kompentensi sikap spiritual siswa. Untuk menumbuhkan sikap spiritual tentu tidak terlepas dari memadukan antara ilmu fisika dengan ilmu agama dalam hal ini adalah menggabungkan ilmu fisika dengan persektif alquran karena terdapat banyak ayat ayat didalam alquran yang berkaitan dengan ilmu fisika. Didalam alquran ilmu fisika juga memiliki kedudukan yang penting sebagai pembentukan karakter serta sikap spiritual siswa.
Di dalam Alquran dijelaskan pentingnya pendidikan fisika yaitu firman Allah swt. dalam surat Ali Imran : 190
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”(Alquran Terjemah Departemen Agama RI : QS. Ali Imran: 190)
Ayat di atas menggambarkan betapa Islam menekankan pentingnya pendidikan terutama tentang fisika yang sangat erat kaitannya dengan gejala gejala alam yang mendorong kita untuk menyelidiki dan merenungkan tentang penciptaan langit, bumi, gunung-gunung, bintang-bintang, tetumbuhan, benih, binantang, pergantian siang dan malam, manusia, hujan dan berbagai ciptaan lainnya. Dengan mencermati semua ini, manusia akan semakin menyadari kebesaran Allah.
Sudah jelas bahwa Alquran dan fisika sangat erat kaitannya. Namun kenyataan dilapangan masih banyak guru yang belum mencoba mengintegrasikan materi fisika yang diajarkan dengan Alquran. Padahal dengan mengintegrasikan materi fisika dengan Alquran dapat menumbuhkan karakter spiritual serta menumbuhkan sikap keimanan dan ketakwaan seperti yang diamanatkan oleh undang undang tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 tentang membentuk watak manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha kuasa. Kondisi ini juga terjadi di SMAN 1 Kubung Solok. Berdasarkan hasil obsevasi lapangan serta wawancara pada hari Senin, 19 Oktober 2015 penulis menemukan bahwa perangkat pembelajaran yang digunakan guru masih belum sesuai dengan yang seharusnya, RPP yang digunakan belum terintegrasikan dengan materi apapun, bahan ajar yang digunakan terbatas pada buku cetak biasa, Adapun metode yang digunakan guru masih cenderung menggunakan metode ceramah, Hal ini mengakibatkan rendahnya hasil belajar fisika siswa seperti yang terlihat pada tabel 1.1 :
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ujian Kelas X SMA N 1 Kubung, Tahun Ajaran 2014/2015
Kelas Rata Rata nilai ujian semester
Xa 72,65
Xb 71,50
Xc 70,45
Sumber (Guru Fisika SMAN 1 Kubung)
Data di atas menunjukkan bahwa nilai hasil belajar fisika siswa belum optimal dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) untuk bidang studi Fisika yaitu 75. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi fisika yang diajarkan.
Selain perangkat pembelajaran, satu hal penting lainnya yang menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan pembelajaran adalah karakteristik siswa. Karakteristik siswa meliputi tahapan perkembangan siswa, kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, bahasa, latar belakang keluarga dan lain-lain. Pada tingkat sekolah menengah atas, siswa berada pada tahapan formal (Sanjaya,2006). Pada tahap ini siswa sudah sistematik dan sudah memahami proses-proses yang abstraks. Siswa menengah atas sudah mampu memprediksi berbagai macam kemungkinan dan mampu memecahkan masalah secara kreatif menggunakan pola pikir yang dimilikinya. Karakteristik siswa merupakan bagian yang juga menjadi faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu, guru hendaknya memperhatikan karakteristik siswa tersebut guna menentukan langkah yang tepat dalam pemilihan model dan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan. Hal ini digunakan agar siswa mampu mengembangkan kreatifitas berfikirnya dalam mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya untuk pemecahan masalah yang konseptual.
Salah satu model pembelajaran dan pendekatan yang dipandang sesuai dengan karakteristik siswa serta memfasilitasi pengembangan kreatifitas berfikir siswa adalah model pembelajaran learning cycle 7E dengan pendekatan constructivist. Model learning cycle 7E adalah suatu model pembelajaran yang terdiri dari 7 fase yaitu elicit, engage, explore, explain, elaborate, evaluate dan extend dimana pada setiap fasenya terdapat kegiatan yang berbeda-beda yang akhirnya dapat menghasilkan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran Learning Cycle 7E yang diharapkan mampu meningkatkan kreatifitas berfikir siswa, dimana siswa diajak lebih aktif mempresentasikan atau mengkomunikasikan pemahamannya dalam beberapa langkah atau siklus melalui model pembelajaran learning cycle 7E ini. Model learning cycle 7E ini cocok di padukan dengan pendekatan constructivist yang mana pendekatan constructivist bertujuan untuk membentuk pengetahuan yang permanen dengan menghubungkan antara informasi baru dan informasi lainnya. Peserta didik mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui pengalaman belajar. Peserta didik harus aktif mengolah bahan, mencerna, memikirkan, menganalisis, dan akhirnya yang terpenting merangkumkannya sebagai suatu pengertian yang utuh Nilgun (2011).
Berdasarkan uraian inilah, perlu dilakukan penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran Fisika SMA terintegrasi Alquran Berbasis Pendekatan Constructivist dengan model Learning Cycle 7E.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian. Rumusan masalah penelitian ini adalah : Bagaimanakah mengembangkan perangkat pembelajaran fisika SMA terintegrasi alquran berbasis pendekatan constructivist dengan model learning cycle 7E ?
C. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pengembangan adalah menghasilkan perangkat pembelajaran fisika SMA terintegrasi alquran berbasis pendekatan constructivist dengan model learning cycle 7E
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Produk yang diharapkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPP, Buku Ajar, LKS, dan Penilaian yang terintegrasi dengan alquran dalam Pembelajaran Fisika. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan produk dengan spesifikasi sebagai berikut
- Silabus yang dikembangkan terintegrasi ayat alquran berbasis pendekatan constructivisti dengan model learning cycle 7E. Pengembangan silabus mengacu pada Standar Proses dengan memunculkan nilai-nilai karakter yang diharapkan dapat tumbuh pada saat pembelajaran berlangsung. Silabus dikembangkan menggunakan Microsoft Word 2007 dengan jenis font Calibri ukuran 12 spasi 1,15.
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan terintegrasi ayat alquran berbasis pendekatan constructivisti dengan model learning cycle 7E. RPP dikembangkan menggunakan Microsoft Word 2007 dengan jenis font Arial Narrow ukuran 12 spasi 1,5.
- Buku Ajar untuk SMA/MA kelas X terintegrasi ayat alquran berbasis pendekatan constructivisti dengan model learning cycle 7E. Buku ajar terdiri dari halaman pendahuluan, halaman naskah, dan halaman penutup. Halaman pendahuluan berisi cover, halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, dan daftar tabel. Halaman naskah berisi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, latihan pemecahan soal, evaluasi, dan kesimpulan. Halaman penutup berisi lampiran, pustaka, penjurus (indeks), dan takarir (glossary). Buku ajar dikembangkan menggunakan program Microsoft Word 2007 dengan jenis font Century Schoolbook ukuran antara 10 – 12 dan spasi antara 1 – 1,5.
- Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang tertera pada RPP yang terintegrasi ayat alquran berbasis pendekatan constructivisti dengan model learning cycle 7E. LKS terdiri dari identitas, panduan belajar, kompetensi dasar, materi pembelajaran, informasi pendukung, paparan isi materi, langkah kerja, tugas, dan penilaian. LKS dikembangkan menggunakan program Microsoft Word 2007 dengan jenis font Comic Sans MS ukuran antara 10 – 12 dan spasi antara 1 – 1,5.
- Penilaian dikembangkan dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian dilengkapi dengan lembar penilaian dan pedoman penilaian pada masing-masing kompetensi. Penilaian pada kompetensi sikap dikembangkan dalam bentuk skala sikap spiritual dan skala sikap sosial. penilaian pada kompetensi pengetahuan terlebih dahulu dengan mengembangkan kisi-kisi asesmen berbasis kompetensi yang kemudian dilanjutkan dengan pengembangan soal-soal tes. Penilaian pada kompetensi keterampilan dikembangkan berbentuk rubrik penskoran tugas, kerja ilmiah, dan diskusi. Penilaian dikembangkan menggunakan Microsoft Word 2007 dengan jenis font Agency FB ukuran 12 spasi 1,15
E. Pentingnya Pengembangan
Pengembangan perangkat pembelajaran fisika SMA terintegrasi alquran berbasis pendekatan constructivist dengan model learning cycle 7E penting untuk dilakukan agar :
- Siswa, memiliki sikap spiritual keagamaan serta menumbuhkan nilai keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa.
- Guru yang mengalami kesulitan dalam menghadapi permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran, dapat menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif, kreatif, efisien, menarik, dan teintegrasi untuk meningkatkan kompetensi, karakter serta nilai keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa pada diri peserta didik
- Sekolah yang belum memiliki perangkat pembelajaran fisika terintegrasi alquran berbasis pendekatan constructivist dengan model learning cycle 5E, dapat menggunakannya.
- Pembaca yang sebelumnya belum memahami dengan baik penelitian pengembangan, dapat menambah pengetahuannya dan dapat menjadikannya sebagai acuan dalam melakukan pengembangan perangkat pembelajaran fisika
F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1. Asumsi
Asumsi dalam pengembangan ini adalah perangkat pembelajaran yang terintegrasi ayat alquran dapat memenuhi keterdiasediaan asesmen yang sesuai dengan kurikulum. Perangkat pembelajaran ini diasumsikan dapat menumbuhkan karakter beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa. Tahap pengembangan dimulai dari pendefinisian sampai pengembangan perangkat pembelajaran. Tahap pendefinisian terdiri dari analisis awal akhir, analisis konsep, analisis siswa, analisis tugas akhir. Pada analisis awal akhir diasumsikan bahwa sekolah tempat menerapkan Kurikulum 2013 berlaku secara nasional. Pada analisis konsep diasumsikan bahwa ayat alquran dapat diintegrasikan dengan baik pada materi mata pelajaran fisika. Pada analisis siswa diasumsikan bahwa siswa sekolah menengah yang telah berusia 15-17 tahun telah berada pada tahap operasional formal dimana siswa sudah mulai mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapkan. Asumsi-asumsi tersebut mengisyaratkan bahwa betapa pentingnya penelitian ini dilakukan terutama di satuan pendidikan.
Pada tahap perancangan, asumsi yang digunakan adalah penyusunan tes, pemilihan media, serta pemilihan format perangkat pembelajaran dirancang khusus sesuai dengan kurikulum dan model pembelajaran yang digunakan. Pada tahap pengembangan, asumsi yang digunakan adalah perangkat pembelajaran dapat distandardisasi melalui uji validitas, uji praktikalitas, dan uji efektivitas sehingga menghasilkan suatu produk pengembangan dengan kriteria valid, efektif, dan praktis yang dapat diterapkan ke dalam pembelajaran Fisika.
2. Keterbatasan Pengembangan
Untuk menghasilkan pengembangan yang lebih optimal dan terarah, pengembangan ini difokuskan pada perangkat pembelajaran meliputi : RPP, Buku Ajar, LKS, dan alat evaluasi yang terintegrasi alquran berbasis pendekatan constructivist dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle 7E .
Selain itu, dalam pengembangan perangkat peneliti menggunakan model pengembangan 4-D (four D) yang terdiri dari 4 tahap : pendefinisian (define,) perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (desseminate). Namun, karena keterbatasan waktu dan biaya penelitian ini dibatasi sampai pada tahap pengembangan (develop)
Selain itu, dalam pengembangan perangkat peneliti menggunakan model pengembangan 4-D (four D) yang terdiri dari 4 tahap : pendefinisian (define,) perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (desseminate). Namun, karena keterbatasan waktu dan biaya penelitian ini dibatasi sampai pada tahap pengembangan (develop)
G. Definisi Istilah
- Perangkat pembelajaran adalah segala alat dan bahan yang digunakan oleh guru. Perangkat pembelajaran merupakan instrumen yang disusun oleh guru untuk menunjang keterlaksanaan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dimaksud pada penelitian ini adalah RPP, Buku Ajar, LKS, dan Penilaian
- Terintegrasi Alquran adalah dalam pegembangan perangkat pembelajaran serta materi pelajaran dikaitkan dengan ayat alquran.
- Pendekatan constructivist merupakan pendekatan pembelajaran bertujuan untuk membentuk pengetahuan yang permanen dengan menghubungkan antara informasi baru dan informasi lainnya
- Model learning cycle 7E adalah pembelajaran suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Fase model Learning cycle 7E ini terdiri dari elicit, engage, explore, explain, elaborate, evaluate dan extend.
- Pengembangan perangkat pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan/menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran yang berguna dalam menunjang proses pembelajaran yang telah memiliki kriteria valid, praktis dan efektif.
- Valid adalah ketepatan dari suatu instrumen untuk mengukur apa yang hendak diukur. Kriteria valid terdiri dari validitas isi, validitas konstruk, validitas bahasa
- Praktis adalah tingkat keterpakaian penggunaan perangkat pembelajaran yang dihasilkan sebagai produk pengembangan.
- Efektif dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam pemakaian suatu perangkat pembelajaran.