Hadist merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah alquran sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Salah satu periwayat hadist yag sudah terpercaya ke shahihannya adalah hadist yang diriwayatkan oleh imam Bukhari. Pada kesempatan kali ini penulis akan memposting hadist bukhari nomor 22 sampai 24. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca semuanya.
BUKHARI No. 19
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمَرَهُمْ أَمَرَهُمْ مِنْ الْأَعْمَالِ بِمَا
يُطِيقُونَ قَالُوا إِنَّا لَسْنَا كَهَيْئَتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ
اللَّهَ قَدْ غَفَرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ
فَيَغْضَبُ حَتَّى يُعْرَفَ الْغَضَبُ فِي وَجْهِهِ ثُمَّ يَقُولُ إِنَّ
أَتْقَاكُمْ وَأَعْلَمَكُمْ بِاللَّهِ أَنَا
Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam berkata, telah mengabarkan
kepada kami 'Abdah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah berkata:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bila memerintahkan kepada para
sahabat, Beliau memerintahkan untuk melakukan amalan yang mampu mereka
kerjakan, kemudian para sahabat berkata; "Kami tidaklah seperti engkau,
ya Rasulullah, karena engkau sudah diampuni dosa-dosa yang lalu dan yang
akan datang". Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjadi marah
yang dapat terlihat dari wajahnya, kemudian bersabda: "Sesungguhnya yang
paling taqwa dan paling mengerti tentang Allah diantara kalian adalah
aku".
BUKHARI No. 20
حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ
الْإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا
سِوَاهُمَا وَمَنْ أَحَبَّ عَبْدًا لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ عَزَّ
وَجَلَّ وَمَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ
أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِي النَّارِ
Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb berkata, telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Qotadah dari Anas bin Malik dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tiga (perkara) yang
apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman:
Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Dan siapa
yang bila mencintai seseorang, dia tidak mencintai orang itu kecuali
karena Allah 'azza wajalla. Dan siapa yang benci kembali kepada
kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka".
BUKHARI No. 21
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى
الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ ثُمَّ
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَخْرِجُوا مِنْ النَّارِ مَنْ كَانَ فِي
قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ فَيُخْرَجُونَ
مِنْهَا قَدْ اسْوَدُّوا فَيُلْقَوْنَ فِي نَهَرِ الْحَيَا أَوْ الْحَيَاةِ
شَكَّ مَالِكٌ فَيَنْبُتُونَ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِي جَانِبِ
السَّيْلِ أَلَمْ تَرَ أَنَّهَا تَخْرُجُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةًقَالَ
وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا عَمْرٌو الْحَيَاةِ وَقَالَ خَرْدَلٍ مِنْ خَيْرٍ
Telah
menceritakan kepada kami Isma'il berkata, telah menceritakan kepada
kami Malik dari 'Amru bin Yahya Al Mazani dari bapaknya dari Abu Sa'id
Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ahlu
surga telah masuk ke surga dan Ahlu neraka telah masuk neraka. Lalu
Allah Ta'ala berfirman: "Keluarkan dari neraka siapa yang didalam
hatinya ada iman sebesar biji sawi". Maka mereka keluar dari neraka
dalam kondisi yang telah menghitam gosong kemudian dimasukkan kedalam
sungai hidup atau kehidupan. -Malik ragu. - Lalu mereka tumbuh bersemi
seperti tumbuhnya benih di tepi aliran sungai. Tidakkah kamu perhatikan
bagaimana dia keluar dengan warna kekuningan."Berkata Wuhaib Telah
menceritakan kepada kami 'Amru: "Kehidupan". Dan berkata: "Sedikit dari
kebaikan".