Postingan kali ini penulis akan membagikan hadist dari kitab shahih bukhari dengan nomor hadist 37 sampai nomor 39. Jika pembaca ingin melihat nomor hadist yang lainnya bisa dilihat pada postingan sebelumnya. Jika ingin menjadikan referensi maka silakan copy dan share. Semoga bermanfaat
BUKHARI No. 37
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ قَالَ حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ
رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam berkata, telah mengabarkan
kepada kami Muhammad bin Fudlail berkata, telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".
BUKHARI
No. 38
حَدَّثَنَا عَبْدُ السَّلَامِ بْنُ مُطَهَّرٍ
قَالَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ مَعْنِ بْنِ مُحَمَّدٍ
الْغِفَارِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ
الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ
فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ
وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٍ مِنْ الدُّلْجَةِ
Telah menceritakan kepada kami Abdus Salam bin
Muthahhar berkata, telah menceritakan kepada kami Umar bin Ali dari
Ma'an bin Muhammad Al Ghifari dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari
Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama
kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan sulit). Maka berlakulah
lurus kalian, mendekatlah (kepada yang benar) dan berilah kabar gembira
dan minta tolonglah dengan Al Ghadwah (berangkat di awal pagi) dan
ar-ruhah (berangkat setelah zhuhur) dan sesuatu dari ad-duljah
((berangkat di waktu malam) "
BUKHARI No. 39
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ قَالَ حَدَّثَنَا
زُهَيْرٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ
عَازِبٍأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَوَّلَ
مَا قَدِمَ الْمَدِينَةَ نَزَلَ عَلَى أَجْدَادِهِ أَوْ قَالَ أَخْوَالِهِ
مِنْ الْأَنْصَارِ وَأَنَّهُ صَلَّى قِبَلَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ
عَشَرَ شَهْرًا أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ شَهْرًا وَكَانَ يُعْجِبُهُ أَنْ
تَكُونَ قِبْلَتُهُ قِبَلَ الْبَيْتِ وَأَنَّهُ صَلَّى أَوَّلَ صَلَاةٍ
صَلَّاهَا صَلَاةَ الْعَصْرِ وَصَلَّى مَعَهُ قَوْمٌ فَخَرَجَ رَجُلٌ
مِمَّنْ صَلَّى مَعَهُ فَمَرَّ عَلَى أَهْلِ مَسْجِدٍ وَهُمْ رَاكِعُونَ
فَقَالَ أَشْهَدُ بِاللَّهِ لَقَدْ صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِبَلَ مَكَّةَ فَدَارُوا كَمَا هُمْ قِبَلَ
الْبَيْتِ وَكَانَتْ الْيَهُودُ قَدْ أَعْجَبَهُمْ إِذْ كَانَ يُصَلِّي
قِبَلَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَهْلُ الْكِتَابِ فَلَمَّا وَلَّى وَجْهَهُ
قِبَلَ الْبَيْتِ أَنْكَرُوا ذَلِكَقَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا أَبُو
إِسْحَاقَ عَنْ الْبَرَاءِ فِي حَدِيثِهِ هَذَا أَنَّهُ مَاتَ عَلَى
الْقِبْلَةِ قَبْلَ أَنْ تُحَوَّلَ رِجَالٌ وَقُتِلُوا فَلَمْ نَدْرِ مَا
نَقُولُ فِيهِمْ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى{ وَمَا كَانَ اللَّهُ
لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ }
Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Khalid berkata, telah
menceritakan kepada kami Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami
Abu Ishaq dari Al Barro` bin 'Azib bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam saat pertama kali datang di Madinah, singgah pada
kakek-kakeknya ('Azib) atau paman-pamannya
dari Kaum Anshar, dan saat itu Beliau shallallahu 'alaihi wasallam
shalat menghadap Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas
bulan, dan Beliau sangat senang sekali kalau shalat menghadap Baitullah (Ka'bah). Shalat yang dilakukan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam
pertama kali (menghadap Ka'bah) itu adalah shalat 'ashar dan orang-orang
juga ikut shalat bersama Beliau. Pada suatu hari sahabat yang ikut shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pergi melewati
orang-orang di Masjid lain saat mereka sedang ruku', maka dia berkata:
"Aku bersaksi kepada Allah bahwa aku ikut shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadap Makkah, maka orang-orang yang
sedang (ruku') tersebut berputar menghadap Baitullah dan orang-orang
Yahudi dan Ahlul Kitab menjadi heran, sebab sebelumnya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam shalat menghadap Baitul Maqdis. Ketika melihat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menghadapkan wajahnya ke Baitullah mereka
mengingkari hal ini. Berkata Zuhair Telah menceritakan kepada kami Abu
Ishaq dari Al Barro`, dalam haditsnya ini menerangkan tentang (hukum)
seseorang yang meninggal dunia pada saat arah qiblat belum dialihkan dan
juga banyak orang-orang yang terbunuh pada masa itu?, kami tidak tahu
apa yang harus kami sikapi tentang mereka hingga akhirnya Allah Ta'ala menurunkan firman-Nya: "Dan Allah tidaklah akan menyia-nyiakan iman
kalian". (QS. Al Baqoroh: 143)
Demikianlah hadist bukhari di atas, semoga bermanfaat bagi pembaca semuanya.