BUKHARI No. 31
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ح قَالَ و حَدَّثَنِي بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ أَبُو مُحَمَّدٍ الْعَسْكَرِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَلَمَّا نَزَلَتْ{ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ }قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّنَا لَمْ يَظْلِمْ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ{ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ }
Telah menceritakan
kepada kami Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dan juga telah meriwayatkan hadits yang serupa ini, Telah menceritakan
kepadaku Bisyir bin Khalid Abu Muhammad Al 'Asykari berkata, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman
dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah berkata: ketika turun ayat:
"Orang-orang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan
kezhaliman" para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya: "Siapakah diantara kami yang tidak berbuat zhalim? Maka Allah
'azza wajalla menurunkan (firman-Nya): "Sesungguhnya kesyirikan adalah
kezhaliman yang besar". (QS. Luqman: 13)
BUKHARI No. 32
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ أَبُو الرَّبِيعِ قَالَ
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ
مَالِكِ بْنِ أَبِي عَامِرٍ أَبُو سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ آيَةُ
الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ
وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar Rabi' berkata, telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far berkata, telah menceritakan
kepada kami Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir Abu Suhail dari bapaknya dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Tanda-tanda munafiq ada tiga; jika berbicara dusta, jika berjanji
mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat".
BUKHARI
No. 33
حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ بْنُ عُقْبَةَ قَالَ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ
عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍوأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ
مُنَافِقًا خَالِصًا وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ
فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا خَاصَمَ
فَجَرَتَابَعَهُ شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ
Telah menceritakan kepada kami Qabishah bin 'Uqbah
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari
Abdullah bin Murrah dari Masruq dari Abdullah bin 'Amru bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Empat hal bila ada pada
seseorang maka dia adalah seorang munafiq tulen, dan barangsiapa yang
terdapat pada dirinya satu sifat dari empat hal tersebut maka pada
dirinya terdapat sifat nifaq hingga dia meninggalkannya. Yaitu, jika
diberi amanat dia khianat, jika berbicara dusta, jika berjanji
mengingkari dan jika berseteru curang". Hadits ini diriwayatkan pula
oleh Syu'bah dari Al A'masy.